Popular Posts

Blogger templates

Blogger news

Blogger templates

Blogger news

Comments

bingung
Diberdayakan oleh Blogger.

SUMPAH PEMUDA

SUMPAH PEMUDA

Pemuda menjadi tonggak estapet sekaligus penerus generasi sebelumnya dalam rangka membangun negara ke arah yang lebih maju. Setiap pendiri negara dipastikan mempunyai agenda yang berbasis kerakyatan agar generasi selanjutnya lebih maju dalam segala aspek jika dibandingkan sebelumnya, hal ini menjadi cita-cita nasional yang pernah dikonsepkan para pendahulu kita.
Oleh karena itu Dinamisasi pemuda sangat diharapkan agar terciptanya masyarakat yang madani dan bermartabat. Ada tugas berat yang diemban pemuda dalam hal menyongsong negara Indonesia yaitu negara "Gemah Ripah Loh Jinawi" atau dikenal dengan istilah "Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafur". 

Berbicara peranan pemuda Islam dalam rangka di era pembangunan harus dilihat dari sisi kemampuan pemuda tersebut mengelola potensi yang dimilikinya. Secara sunnatullah (hukum alam) setiap pemuda mempunyai skill ataupun kemampuan yang berbeda, sehingga potensi tersebut bisa menjadi mesin lokomotif ataupun komplementer bagi pembangunan bangsa. Keberagaman kemampuan pemuda dapat disatukan dengan secara aksi dalam karya nyata, bukan malah sebaliknya disibukkan dengan urusan politik praktis yang tujuannya hanya kepentingan sesaat. Sangat ironis memang, Indonesia saat ini banyaknya organisasi kepemudaan tidak pernah berfikir objektif demi kemajuan bangsa, tapi cuma menyibukkan dirinya dengan kepentingan pribadi, bahkan mau menggadaikan satu ideologinya hanya memenuhi kebutuhan sesaat.


Indonesia hari ini sedang mengalami penyakit parah atau "sangat kronis", ibarat bahasa kedokterannya sangat emergensi, hal ini disebabkan semua elemen masyarakatnya disibukkan dengan urusan individualistic pragamtisme, tanpa terkecuali kalangan pemudanya. Banyaknya organisasi kepemudaan yang terbentuk memang sangat berbias kepada kepentingan sesaat, sehingga organisasi kepemudaan sangat rawan dengan penyakit menunggu "lamaran pedagang politik gadungan". 


Untuk menepis trem negative" tersebut, pemuda harus kembali kepada khittahnya untuk mewujudkan cita-cita nasional dalam rangka menatap era pembangunan, pemuda harus mengambil peran sentralnya, hal ini mengingat cita-cita para pemuda yang tergabung dengan gerakan perobahan dan pembangunan yang dideklarasikan pada tanggal 28 oktober yang kita kenal dengan hari sumpah pemuda. Permasalahan hari ini memang pemuda sering diikat dengan ucapan sumpah, tapi hanya sekedar memnuhi kepentingan priadi ataupun golongan semata, bukan sumpah pemuda untuk berobah membangun negeri kita ini.


Dengan demikian setiap pemuda muslim harus mengambil kembali pesan-pesan yang dapat dilihat melalui pernyataan, sekaligus mengamalkan penjabaran sebagai berikut ini:


Pertama; Sesuai dengan Hadis Nabi Muhamad Saw yang bersumber dari Abdullah Bin Mas’ud yang diriwayatkan at-Tarmizi yaitu:"Tidak akan beranjak kaki anak Adam pada Hari Kiamat dari sisi Rabbnya sampai dia ditanya tentang 5 (perkara) : Tentang umurnya dimana dia habiskan, tentang masa mudanya dimana dia usangkan, tentang hartanya dari mana dia mendapatkannya dan kemana dia keluarkan dan tentang apa yang telah dia amalkan dari ilmunya".


Hadits di atas jelas menunjukkan bahwa masa muda merupakah salah satu nikmat terbesar yang akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah. Hal tersebut sekaligus menunjukkan bahwa Islam sangat memperhatikan usia muda dan para pemuda. Oleh karena itu Islam menganggap pemuda mempunyai tanggungjawab sangat besar untuk merobah lingkungan sekelilingnya, bahkan negaranya untuk mewujudkan cita-cita nasional. Pemuda sangat energik dari sisi pemikiran dan aksi, antara pemikiran dan aksi positif harus dikedepankan untuk kemajuan bangsa ini.


Kedua; Mengembalikan semangat nasionalisme dan patriotisme di kalangan generasi muda atau pemuda akan mengangkat moral perjuangan pemuda atau generasi muda. Nasionalisme adalah kunci integritas suatu negara atau bangsa. Visi reformasi seperti pemberantasan KKN, amandeman konstitusi, otonomi daerah, budaya demokrasi yang wajar dan egaliter seharusnya juga dapat memacu dan memicu semangat pemuda atau generasi muda untuk memulai setting agenda perubahan. 


Nasionalisme kenegaraan di kalangan pemuda sangat diharapkan, untuk mewujudkan kepentingan bangsa. Ajaran nasionalisme ini sangat dijunjung tinggi oleh Islam, sesuai dengan ungkapan "Cinta anah air sebagian dari keimanan". Maksudnya adalah nasionalisme kebangsaan ini menjadi harga mati bagi kalangan pemuda untuk mewujudkan kepentingan bangsa, karena menjadi bagian keimanan. Kemunduran negara Indonesia saat ini disebabkan antara lain karena pemuda terlena dan terbuai dengan nasionalisme kelompok tertentu, sehingga pemuda sebagai objek, bukan sebaliknya sebagai subjek atau agen pembangunan. Oleh karena itu hindarilah nasionalisme golongan tertentu, agama tertentu, kelompok tertentu, serta semua yang mengindikasikan kepentingan-kepentingan kelompok tertentu.


Dalam agama Islam dapat dikemukana contoh sahabat Nabi Muhammad Saw seorang pemuda yang bernama Khalid ibnul Walid, Al-Mutsanna bin Haritsah, Asy-Syaibany dan lainnya yang gigih dalam menyebarkan Islam lewat medan pertempuran jihad di jalan Allah. Seluruhnya mereka adalah satu ummat yang tegak melaksanakan beban kewajiban mereka kepada agama, ummat, dan masyarakat mereka, yang mana pengaruh atau hasil usaha mereka masih kekal sampai hari ini. Aksi sahabat di atas seharusnya menjadi lokomotif ataupun penggerak bagi kalangan pemuda untuk mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia.
< >

Tidak ada komentar:

Posting Komentar